Kemagnetan
1. Pengertian Kemagnetan
Magnet diambil dari kata magnesia, nama daerah di Asia Kecil yaitu tempat ditemukannya magnet dari mineral magnetik.
1. Sifat Magnet
Magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah kearah yang sama (magnet elementer).Setiap magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara dan selatan. Sifat dari kedua kutub itu adalah:
-Jika kutub yang sejenis didekatkan akan saling tolak-menolak
-Jika kutub yang tidak sejenis didekatkan akan saling tarik-menarik.
Jika magnet batang dipotong pada bagian tengahnya maka akan membentuk magnet-magnet baru dengan kutub yang sesuai dengan arah magnet elementer.
2. Bahan Magnetik dan Nonmagnetik
Dilihat secara sifat kemagnetannya, benda dibagi menjadi 3:
-Feromagnetik : ditarik kuat oleh magnet. Contoh: nikel, besi, dan baja.
-Paramagnetik : ditarik lemah oleh magnet. Contoh: alumunium, platina.
-Diamagnetik : tidak bisa ditarik magnet. Contoh: seng, bismuth, plastik.
Dilihat dari asalnya, magnet dibagi 2 kelompok:
-Magnet Alam : berasal dari alam.
-Magnet Buatan : dibuat oleh manusia.
http://umum.kompasiana.com/2009/03/15/kemagnetan/
3. Teori Kemagnetan
Menurut teori kemagnetan,
- sebuah bahan magnet tersusun dari sejumlah besar magnet‑magnet kecil yang dinamakan magnet elementer
- pada magnet, magnet elementer tersusun secara teratur, sedangkan pada bahan nonmagnetik, magnet elementer tersusun secara acak;
- prinsip membuat magnet adalah menjadikan magnet elementer yang tadinya tidak teratur menjadi teratur dan searah;
- pada bahan magnet lunak, magnet elementer mudah “diputar” sehingga bahan‑bahan tersebut mudah dijadikan magnet;
- pada bahan magnet keras, magnet elementer sukar “diputar” sehingga bahan ini sukar dijadikan magnet;
- bila magnet permanen dipotong, masing-masing potongan akan tetap mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
*Menghilangkan Sifat Kemagnetan
Sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara pemanasan atau pemukulan. Pada waktu pemanasan dan pemukulan, magnet elementer diganggu keteraturannya.
Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.
1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
|
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
_Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Setelah kita dapat membuat magnet tentu saja ingin menyimpannya. Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertu- juan untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk rantai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya. K
http://memetmulyadi.wordpress.com/2009/01/04/kemagnetanmateriipakelas9smpmts/